- Back to Home »
- OSI Layer
Minggu, 15 November 2015
OSI LAYER
Model referensi
jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah
model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis
OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer
sangat tergantung kepada pemasok vendor OSI berupaya membentuk standar umum
jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang
berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat
banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk
mengembangkan protokolprotokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan.
Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
· Standar
model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis
protokol TCP/IP yang populer digunakan.
· Model
referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode
komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan koreksi
kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI referensi
model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam
solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection
Profile(GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model
jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model
ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan
dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBMSystems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun
digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol
jaringan di dalam sebuah kumpulan protokoldapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke-
|
Nama
lapisan
|
Keterangan
|
7
|
Berfungsi
sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Contoh : Telnet,
HTTP, FTP, WWW Browser,
SMTP Gateway / Mail Client (eudora, outlook, Thebat)
•
Mengkomunikasikan service ke aplikasi
• Interface antara jaringan dengan
aplikasi sofware
|
|
6
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalamLEVEL ini adalah perangkat lunak
redirektor redirector software seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
|
|
5
|
Berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
•
Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan
memutuskan sessionsession antar-layer diatasnya.
•
Kontrol dialog antar peralatan / node.
•
Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe
komunikasinya (simplex, half dulplex, full duplex)
•
Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang
menggunakan jaringan
•
Ex : SQL
|
|
4
|
Fungsi utama untuk memecah data ke dalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali
pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
|
|
|
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang
hilang di tengah jalan. – Contoh : TCP, UDP, SPX Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai :
•
Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang
tersegmentasi (reassembling)
dari upper layermenjadi sebuah arus
data yang sama
•
Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung. • Membuat sebuah koneksi logikal
antaraHOST pengirim
dan tujuan pada sebuah internetwork
•
Bertanggung jawab menyediakan mekanismemultiplexing
•
Multiplexing
= teknik untuk mengirimkan dan menerima beberapa jenis data yang
berbeda sekaligus pada saat yang bersamaan melalui sebuah media network saja.
•
Layer transport bersifat Connectionless
/ Connection-oriented
•
Akan membuat komunikasi yang connection-oriented dengan
membuat sesion pada peralatan remote lain
•
Proses 3 way-handshake
|
3
|
Fungsi utama untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat headeruntuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melaluiinternetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
Contoh : IP, IPX
Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai :
•
Tidak peduli dimana lokasi suatu hostberada & isi
paket data yang dibawa, karena L3 hanya peduli dengan network itu berada dan
cara terbaik untuk mencapainya dan Menentukan lokasi network
•
Ex :
–
Paket diterima oleh interface router
–
Router akan mencek alamat IP tujuan, lalu
•
Router mencek alamat network tujuan pada routing table
yang dimilikinya.
•
Jika tidak ditemukan pada entri routing tablenya maka
data akan di drop
•
Jika ditemukan, Interface router akan melewatkan paket
data dengan dibungkus menjadi frame data dan dikirimkan ke jaringan lokal/
interface router tetangga.
Routing table :
|
|
2
|
|
|
keras(seperti halnya Media Access Control Address (MAC
Address)), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub,bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi
dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contoh : 802.3/ 802.2/ HDLC
Selain itu juga berfungsi sebagai berikut :
•
Menyediakan transmisi phisik dari data
•
Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang
sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)
•
Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24
bit serial numbernya
•
Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit
layer phisik dibawahnya
•
Melakukan format pada pesan atau data menjadi
pecahan-pecahan (data frame)
•
Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/wsources & destination (semacam
informasi kontrol)
•
Membentuk encapsulations
yang membungkus data asli
•
Encapsulations akan dilepas setelah paket di terima oleh
layer dibawahnya
•
Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada network
•
Pembungkusan ini akan berlanjut di hop lain sampai paket
sampai ke tujuan
•
Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman
•
Perangkat layer ini switch & bridge, yang membaca
frame yang melaluinya.
•
Akan meletakan hardwareADDRESS dalam
sebuah filter table dan akan mengingat
port mana yang telah menerima
frame tersebut.
•
Menentukan lokasi peralatan & memetakan peralatan pada
network •
Jika ada frame dari hardware address yang tidak tercatat di filter tablenya
maka akan melakukan broadcast ke semua segmennya & akan mengupdate filter tablenya.
|
|||
1
|
Fungsi utama untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnyaEthernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu,LEVEL ini juga mendefinisikan bagaimana
NetworkInterfaceCard (NIC) dapat berinteraksi dengan
media kabel atau radio. Contoh : EIA/TIA-232, V.35
Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai berikut:
• Mengirim bit dan menerima bit
|
||||
|
|
•
Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
•
Merepresentasikan bit ini tergantung dari media dan
protocol yang digunakan
–
Menggunakan frekuensi radio
–
State
transition = perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi dan
sebaliknya
• Menentukan kebutuhan listrik,
mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan
fisik antarsistem.
|
Physic
layer
Pendahuluan Layer Dalam Protokol
Sebelum
membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol,
alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah
Jaringan Komputer ? Protokol adalah
sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras.
Prinsip
dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu
efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol
distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas
yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya
adalah :
§ Melakukan
deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
§ Melakukan
metode “jabat-tangan” (handshaking).
§ Negosiasi
berbagai macam karakteristik hubungan.
§ Bagaimana
mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
§ Bagaimana
format pesan yang digunakan.
§ Yang
harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
§ Mendeteksi
rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya.
§ Mengakhiri
suatu koneksi.
Pengertian Phisical Layer
Physical
Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer.
Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan,
menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan
tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi,
konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang
beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface
card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).
Fungsi Physical Layer
Fungsi
dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi
melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang
berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network
card adalah berada pada layer ini.
Media Physical Layer
Dalam
menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya.
Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan
komputer atau membuat sebuah jaringan. Berikut akan dijelaskan beberapa kabel
yang umum dipakai dalam dunia jaringan :
1. Twisted Pair
Twisted
Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded
Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
• Kategori
1 (Cat-1).
Umumnya
menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range
impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan
untuk transmisi data.
• Kategori
2 (Cat-2).
Range impedansi
yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm.
Transmisi data
ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori
3 (Cat-3).
Sering disebut
kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan
impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan
10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori
4 (Cat-4).
Seperti
kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan
bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel
Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan
transmisi maksimum 100 m.
2. Coaxial
Kabel coax
lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat
ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk kecepatan
transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP
yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah BNC. Terdiri dari konduktor
cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal. Kedua
konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial dipakai dalam :
1.
Transmisi telephone dan televisi
jarak jauh.
2.
Television distribution (TV
kabel).
3.
Local area networks.
4. Short-run
system links.
DATA LINK LAYER
Data link layer adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI,
yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang
dikirimkan menjadi bitbit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik.Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data
antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide
area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network
(LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow
control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang
dianggap gagal.
Lapisan data-link menawarkan
layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut
mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak
mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses
diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan
kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming).
Tugas Link Layer :
1.
Memindahkan datagram dari
satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame.
2.
individual link : link antar
node mungkin berbeda protokol, misalnya link pertama adalah ethernet, berikutnya frame relay. Layanan Link layer :
1.
Framing : membungkus
(encapsulate) datagram ke bentuk frame sebelum ditransmisi
2.
Physical addressing : Jika
frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan
menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau
penerima.
3.
Flow control : Setiap node
memiliki keterbatasan buffer, link layer menjamin pengiriman frame tidak lebih
cepat dari pemrosesan frame pada penerima. Jika rate atau laju bit stream
berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang
menstabilkan laju bit.
4.
Access control : Jika 2 atau
lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan
device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
5.
Link Access : protokol Media
Access Control (MAC) mengatur bagaimana frame ditransmisikan ke dalam link,
seperti point-to-point atau broadcast
6.
Reliable Delivery; menjamin
pengiriman datagram melalui link tanpa error
7.
Error control : Data link menambah reliabilitas lapisan fisik
dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal
terkirim.
8.
Error Detection : kesalahan
bit akibat atenuasi sinyal atau noise dalam link, tetapi tidak meminta
pengiriman ulang frame, dan frame yg salah akan dibuang
Network Layer
Fungsi dan Tugas Network
Layer :
Network layer berfungsi untuk
pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu,
route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu. Bila pada
saat yang sama dalam sebuah subnet
terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba
pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck.
Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap
bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi
accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan,
setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang
dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana
sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu
jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit.
Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara
yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima
paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat
tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan
jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
Lapisan transpor bertanggung jawab untuk
menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang
terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:
1.
Mengatur alur (flow control)
untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan
lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang
menerimanya.
2.
Mengurutkan paket (packet
sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi
segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation),
dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
3.
Penanganan kesalahan dan
fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar
dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
4.
Multiplexing, yang dapat
digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya
melalui satu jalur data saja.
5.
Pembentukan sirkuit virtual,
yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak
berkomunikasi.
Contoh penggunaan dari
Lapisan Network Layer :
B-router
Network components :
-
Brouter
-
Router
-
Frame Relay Device
-
ATM switch
-
Advanced Cable Tester
Protocols :
-
IP; ARP; RARP, ICMP; RIP;
OSFP;
-
IGMP;
-
IPX
-
NWLink
-
NetBEUI
-
OSI
-
DDP
-
DECnet
Network layer berfungsi untuk
pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu,
route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Arti istilah Brouter dianggap
berkaitan erat dengan pengertian berikut :
Suatu alat penghubung
jaringan yang mengkombinasikan fungsi router dan bridge. Alat ini mengatur
lewatnya data sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani semua lalu
lintas data lain.
Transport Layer
Lapisan transpor atau transport
layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan
transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat
diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang
dimaksud antara lain:
Mengatur alur (flow control) untuk
menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih
banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
Mengurutkan paket (packet
sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi
segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation),
dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin
bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang
data tidak sampai ke tujuan.
Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari
bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat
sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang
tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP. Pada ulasan tentang Internet Layer dan
Subnetting, kita mengenal banyak protokol yang sangat effektif dalam
menyediakan keperluan informasi addressing dan routing sehingga data bisa
sampai ke tujuan dengan sempurna. Addressing dan routing hanyalah satu bagian
dari perjalanan data didalam network. Para developer membutuhkan layer yang
lain diatas Internet Layer yang bisa menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan
yang tidak terdapat pada Internet Layer.
Konsep Transport Layer
Beberapa konsep penting transport layer antara lain :
• Connection-oriented
dan connectionless protocols
• Ports dan
sockets
• Multiplexing
Connection-Oriented dan Connectionless Protocols
• Protokol
connection-oriented membangun dan me-maintain koneksi antar komputer yang
sedang berkomunikasi dan memonitor status koneksi tersebut setelah proses
transmisi data. Dengan kata lain, untuk setiap paket data yang dikirimkan
kedalam network harus ada acknowledgment yang diterima, dan mesin pengirim
merekam status informasi untuk memastikan setiap paket diterima tanpa ada
error, mengulang proses transmisi jika diperlukan. Pada akhir proses transmisi,
mesin pengirim dan penerima memutuskan koneksi secara formal.
• Protokol
connectionless mengirimkan datagram ke mesin tujuan dengan jalur searah dan
tidak memberikan notifikasi pada mesin tujuan sebelum mengirimkan data. Mesin
tujuan menerima data dan tidak memberikan konfirmasi pada pengirim tentang
status data yang diterimanya.
Ports dan Sockets
Transport layer berfungsi sebagai interface antara network
applications dengan network dan juga menyediakan metode untuk mengarahkan
data-data yang diterima dari network kepada aplikasi-aplikasi tertentu secara
spesifik. Dalam sistem TCP/IP, aplikasi-aplikasi bisa mengalamatkan data kepada
salah satu modul protokol TCP atau UDP menggunakan nomor port. Port adalah
internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi menuju
transport layer dan sebaliknya. Misalnya, sebuah klien biasanya melakukan koneksi
dengan aplikasi FTP pada server melalui TCP port 21.
Dengan memperhatikan lebih teliti, metode transport layer untuk
pengalamatan data-data dari network pada aplikasi spesifik menunjukkan bahwa
data-data TCP dan UDP sebenarnya dialamatkan kepada apa yang dikenal sebagai
socket. Socket adalah sebuah address yang dibentuk dari gabungan IP address dan
angka port. Misalnya socket
111.121.131.141.21menunjukkan port 21 pada komputer dengan IP
address 111.121.131.141.
Contoh berikut menunjukkan bagaimana komputer mengakses aplikasi
pada mesin tujuan melewatu socket:
1. Komputer A
menginisiasi koneksi dengan aplikasi pada komputer B melalui sebuah well-known
port. Well-known port adalah nomor port yang sudah di assign pada aplikasi
tertentu oleh ICANN dan menjadi standard. Well-known port tersebut digabungkan
dengan IP address menjadi socket tujuan untuk komputer A. request yang
dilakukan oleh komputer A juga mencantumkan data yang menunjukkan alamat socket
yang bisa digunakan oleh komputer B untuk menjawab request komputer A.
2. Komputer B
menerima request dari komputer A melalui well-known port dan memberikan respond
yang ditujukan pada socket komputer A. Socket ini menjadi address tujuan untuk
data yang dikirimkan dari aplikasi komputer B untuk aplikasi kokmputer A.
Multiplexing/Demultiplexing
Sistem pengalamatan socket ini memungkinkan TCP dan UDP
menjalankan tugas penting yang lain: multiplexing and demultiplexing. Sudah
disebutkan sebelumnya, multiplexing adalah membundel input dari beberapa
sumber menjadi satu output tunggal, sedangkan demultiplexing adalah menerima
input dari satu sumber dan mengirimkannya pada beberapa output.
Multiplexing/demultiplexing memungkinkan level bawah
TCP/IP stack untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi yang mana yang
menginisiasi data tersebut. Semua yang berhubungan dengan aplikasi diselesaikan
pada transport layer, dan data ditransfer dari dan ke internet layer sebagai
satu entitas tunggal.
Pengertian Session Layer
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima
dari bawah dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi
antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak
tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara
node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan
di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan
jaringan dan lapisan transport). Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan
sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi
komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan
percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan. Lapisan
ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat
nama jaringan logis dan juga menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]].
Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang
berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak
diimplementasikan di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya
TCP/IP atau IPX/SPX . Akan tetapi, tiga
lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi , dan
lapisan aplikasi ) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen,
sebagai sebuah lapisan aplikasi saja.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk
menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan
transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga
menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah
session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote system
atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk
melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas
bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika
pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api
tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak
menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token.
Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang
bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur
aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan.
Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil
contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam
dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu
1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masingmasing transfer
dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin
saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah
ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu
bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan
ditransfer ulang.
Pesentation Layer
PRESENTATION LAYER /
Lapisan presentasi . Lapisan Presentasi
adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI.
Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan
aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan
ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data,
konversi set karakter (ASCII, Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya),
interpretasi perintahperintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur
TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara
khusus.Selain itu juga presentation layer Berfungsi
untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke
dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada
dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
sofware), seperti layananWorkstation (dalam Windows
NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing
(VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
FUNGSI PRESENTATION LAYER
Pressentation layer melakukan
fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian
umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna
untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di
bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya.
Presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
atau contoh layanan pressentation adalah encoding data.
Secara umum fungsi dari
presentation layer adalah:
a) Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan.
b) Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan
pada jaringan secar efisien. c) Memformat grafis.
d) Melakukan translasi konten.
e) Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem
tertentu.
f)
Bagaimana data
dipresentasikan.
g) Menyajikan data.
h) Sebagai layanan penterjemah.
i)
Menentukan tipe data
(gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi
file agar file siap ditampilkan di layer aplikasi.
Presentation layer bertugas untuk
menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai
translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk
melakukan:
1. Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
2. Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point,
dsb).
3. Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus
ditransmisikan ke jaringan.
4. Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password
encryption).
Application Layer
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang
masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transporuntuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam
model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara
eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan
tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas
lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masingmasing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik
antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain
adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah web server, mail,
FTP, DHCP, TELNET, DNS, SNMP.
1. Web Server
(HTTP, HTTPS) o HTTP (Hypertext Transfer Protocol, adalah protokol yang
dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web(WWW).
Funsinya antara lain :
o menjawab antara
clientdan server.
o membuat
hubungan TCP/IP ke port tertentu diHOST yang jauh (biasanya port 80). Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Sistem Informasi-UG o HTTPS adalah
versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. HTTPS
menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL SECURESocket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security).
Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Fungsi : HTTPS melakukan enkripsi informasi antara browser
dengan web server yang menerima
informasi. Memberikan perlindungan yang memadai dari serangan
eavesdroppers (penguping), dan man in the middle attacks.
2. Mail (SMTP,
POP3, IMAP)
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu
protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik (e-mail) di Internet. MenggunakanTCP, port 25.
Fungsi : digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan e-mail dari
e-mail klien ke email server, mengirimkan e-mail kepada local Acount, dan menyiarkan ulang email antara server-server
SMTP.
POP3 (Post Office Protocol version 3) sesuai dengan namanya
merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail.
Fungsi : digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari
server email.
Menggunakan TCP, port 110.
IMAP(Internet Message Access Protocol) adalah protokol
standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. Lebih kompleks
daripada POP3.
Fungsi : memilih pesan e-mail yang akan di ambil, membuat folder
di server, mencari pesan e-mail
tertentu, menghapus pesan e-mail yang ada.
3. FTP (File
Transfer Protocol)
adalah sebuah protokol Internet yang merupakan standar untuk
pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah
internetwork. FTP menggunakan protocol TCP port
21.
Fungsi :
Untuk melakukan pengunduhan DOWNLOAD) dan penggugahan (upload) berkas berkas komputer antara
klien FTP dan server FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah
direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas
komputer ke server FTP, serta mengunduh
berkas dari server FTP. 4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol
yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data
alamat IP dalam Jaringan Komputer,
Pertemuan 9 Sistem Informasi-UG sebuah
DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya, artinya DHCP
tersebut berbenturan, karena potokol IP tidak mengizinkan 2 host memiliki IP
yang sama.
Fungsi :
o Jika DHCP
dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan alamat IPsecara otomatis dari serverDHCP.
o memberikan
framework untuk disampaikan kepada client yang berisikan informasi tentang
konfigurasi jaringan.
5. TELNET(Telecommunication Network)
Adalah terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada
internet.
Fungsi : digunakan untuk mengakses remote host melalui terminal
yang interaktif
Fungsi :
menyimpan informasi
tentang nama host maupun namaDOMAIN dalam bentuk basis
data tersebar(distributed database) di dalam jaringan komputer,
misalkan: Internet.
DNS menyediakan alamat IP
untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang
menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
7. SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah standar
manajemen jaringan pada TCP/IP. Fungsi :
supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan
bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator
jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan
perangkat jaringan yang lain untuk
mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.
DOWNLOAD FILE:
|| MediaFire ||